» » Latihan Pisik Silat


 Latihan Pisik Rutin Pagar Nusa Ciklenteng
 Oleh  : Nur Rohman MD.SH
 Pagar Nusa Ciklenteng
"Salam Pagar Nusa"
"Jika kita mengetahui kekuatan dan kemampuan diri kita, maka tidak ada alasan takut pada siapapun"

Sebagai seorang pesilat selain berlatih tekhnik silat ada baiknya melatih pisik
Bertujuan agar kondisi tubuh selalu bugar,karena sebaik apapun tekhnik seorang pesilat tanpa kebugaran tubuh, seringkali  tekhnik silat tidak bisa di terapkan sesuai keinginan.
Dengan Latihan pisik ini setidaknya kita mendapat sisi manfaat seperti :
1.Keseimbangan ( balance )
2.Kecepatan       (Speed)
3.Kelincahan      (Agility)
4.Koordinasi       (coordination)
5.Daya Ledak     (Power)
6.Ketepatan       (Accuracy)
7.Waktu reaksi  (Reaction Time)

Oleh karena itu disini kami coba sedikit membagi pengalaman tentang latihan pisik untuk menunjang kebugaran tubuh,teknik ini sangat sederhana dilakukan pada pagi hari setelah sholat subuh,dilakukan secara bertahap dari hitungan paling sebentar misalnya setiap komponen pisik 10x dulu baru meningkat setiap harinya,biasanya efeknya akan terlihat jika rutin di lakukan minimal 6 minggu.
Inilah latihannya :

Di mulai dengan pemanasan, dengan menggerakan Kepala, Leher, Tangan,Pinggul, kaki (-+10 menit) selanjutnya : 

1.Sit Up,
2.Push Up,
3.Squat Jump,
4.Sprint 30 M.

Kemampuan pisik seorang pesilat bisa dilihat dari hasil uji seperti tabel berikut,Dari Tabel Berikut Anda termasuk pada level mana? Saya yakin anda ada di level sempurna. 

No.Jenis Latihan   Kurang      cukup          Baik                          Sempurna
1.  Push Up             <>          36-52         53-69                             70
2.  Sit Up                <>          38-53          54-69                             70
3.  Squat Jump        <>          36-52          54-69                            70
4.  Sprint 30 M        <>        4.72-4.35 dtk    4.34-3.92 dtk          3.91 dtk

About Raden Santri

Ingsun niki sanes Kyai dudu jawara, mung wong desa sing seneng kyai.

"saya hanyalah seorang santri dari sebuah pondok pesantren disebuah desa, bukan ahli agama, bukan pula jawara. Aku hanyalah seorang santri dari para kyai"

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply